Mencari tahu apa itu cinta lewat pengalaman ini bisa dikatakan gampang-gampang susah karena selain untuk memahami cinta para remaja masih sangat muda dalam hal menimba pengalaman, mereka juga memiliki rasa ingin tahu yang sangat besar.
Rasa ingin tahu tersebut memang positif, tapi jika tanpa bimbingan dari orang yang lebih dewasa (dalam hal ini orang tua atau wali), hal tersebut bisa saja menimbulkan sikap yang negatif.
Sebagai contoh, untuk mengetahui apa itu cinta, seorang remaja rela melakukan hubungan seksual pranikah tanpa mengetahui apapun efek yang diakibatkan jika hal tersebut dilakukan. Hal-hal tersebut sebaiknya dihindari dengan cara para remaja bisa menceritakan kegelisahan mereka seputar perasaan dan pikiran mengenai apa itu cinta pada orang yang dipercaya, lebih baik orang tersebut adalah orangtua karena orangtua tidak akan menjerumuskan anaknya ke dalam hal yang negatif.
Mencari tahu apa itu cinta bisa dilakukan dengan pengalaman remaja yang disebut sebagai proses pacaran. Pada proses pengalaman ini, para remaja dituntut untuk bisa membedakan mana yang baik dan mana yang buruk sehingga nantinya bisa mengetahui makna cinta yang sebenarnya.
Akan tetapi, pengalaman ini juga harus disertai dengan bimbingan orang tua sehingga terhindar dari hal-hal buruk yang mungkin saja terjadi akibat rasa ingin tahu yang besar mengenai serba serbi apa itu cinta.
0 komentar:
Posting Komentar